SEMARANG - Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Semarang laksanakan Assesment Program Kemandirian sebagai langkah untuk meningkatkan produktivitas warga binaan pemasyarakatan. Kegiatan dilaksanakan di bengkel kerja Lapas Semarang.
Kepala Bidang Kegiatan Kerja, Muhammad Bahrun mengawali kegiatan dengan memberikan sosialisasi kepada WBP didamping petugas Giatja serta dibantu oleh Mahasiswa magang, Fakultas Psikologi Universitas Sultan Agung Semarang.
Baca juga:
Dewan Pers Adakan UKW di Bukittinggi
|
"Agar selalu menjadi manusia yang produktif, tidak terlena oleh keadaan di Lapas dan harus menjadi insan mandiri yang lebih baik, menghindari segala bentuk aktivitas negatif yang dapat merugikan diri sendiri maupun keluarga serta mengganggu keamanan ketertiban di Lapas, " Ucap Bahrun pada Jum'at (19/07/2024).
Menurut Bahrun, assesment dilakukan guna mengetahui minat dan bakat yang dapat disalurkan ke dalam Program Kemandirian di Bidang Giatja. Dengan adanya kegiatan kemandirian, dapat berpotensi untuk mengurangi kegiatan negatif.
Bahrun juga menghimbau agar peserta tidak menyalahgunakan tempat serta fasilitas yang ada untuk melakukan tindakan pelanggaran. Sementara itu, Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas, Supriyanto meminta peserta untuk menjaga sikap dan selama pelatihan.
“Fokus pada Program kemandirian yang ada, " Imbuh Supriyanto.
Selanjutnya, pelaksanaan assesment dilakukan oleh petugas terhadap 53 WBP. Hasil assesment akan menentukan WBP yang akan berpartisipasi dalam kegiatan pembinaan kemandirian.
(N.son/Ari)